Mantan Tentara Ukraina Ngebom Kalsel
Rabu, 9 September 2015 08:07
net
Ilustrasi
BANJARBARU, BPOST - Kalimantan Selatan (Kalsel)
adalah satu dari enam provinsi berstatus darurat asap. Titik api atau
hotspot terus bertambah akibat terbakar atau dibakarnya lahan. Imbasnya,
kabut asap pekat makin mengganggu aktivitas warga dan penerbangan. Juga
mengancam kesehatan warga.
Untuk memerangi kabut asap itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan mantan tentara Ukraina, Serhii Donenko. Berbeda saat masih aktif sebagai tentara, Donenko tidak lagi mengendalikan helikopter yang dilengkapi senjata api, bom atau rudal.
Pada ‘perang’ di Kalsel, dia bersenjatakan bambi bucket atau kantong khusus yang mampu menampung lima ribu liter air.
Sudah tiga hari ini, Donenko berputar-putar di langit Kalsel bersama Helikopter Rosavia KA 32a-11BC jenis Kamov buatan Rusia. Selain berbadan besar, helikopter itu memiliki baling-baling rangkap.
Tiap kali terbang, Donenko didampingi kopilot yang juga berasal dari Ukraina dan seorang operator dari Indonesia, Puryadi. Satu hari, mereka biasanya tiga kali terbang untuk menumpahkan air yang diambil dari sungai-sungai terdekat ke titik koordinat yang sudah ditentukan.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Rabu (9/9/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
Untuk memerangi kabut asap itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan mantan tentara Ukraina, Serhii Donenko. Berbeda saat masih aktif sebagai tentara, Donenko tidak lagi mengendalikan helikopter yang dilengkapi senjata api, bom atau rudal.
Pada ‘perang’ di Kalsel, dia bersenjatakan bambi bucket atau kantong khusus yang mampu menampung lima ribu liter air.
Sudah tiga hari ini, Donenko berputar-putar di langit Kalsel bersama Helikopter Rosavia KA 32a-11BC jenis Kamov buatan Rusia. Selain berbadan besar, helikopter itu memiliki baling-baling rangkap.
Tiap kali terbang, Donenko didampingi kopilot yang juga berasal dari Ukraina dan seorang operator dari Indonesia, Puryadi. Satu hari, mereka biasanya tiga kali terbang untuk menumpahkan air yang diambil dari sungai-sungai terdekat ke titik koordinat yang sudah ditentukan.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Rabu (9/9/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar