(KEREN) 70 Persen Mahasiswa UGM Berasal Dari Kalangan Keluarga Kurang Mampu
Mahasiswa UGM Kurang Mampu-
Muji Lestari, ibu-ibu yang sudah berusia 55 tahun ini nampak terharu
dan meneteskan air mata di saat Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc.,
Ph.D., selaku Rektor Universitas Gadjah Mada menghampirinya seraya
menyerahkan bingkisan berupa sepeda ontel untuk buah hatinya yaitu
Tanoto Mulyo. Tanoto Mulyo tercatat sebagai mahasiswa baru Universitas
Gadjah Mada.
Foto Mahasiswa UGM (source: rri.co.id) |
Bukan karena sebuah sepeda yang membuat ibu Muji Lestari terharu, melainkan karena ia diminta menceritakan kembali perjuangannya menyekolahkan anak-anaknya sehingga bisa diterima di kampus bergengsi ini. Sejak kecil anaknya sudah bercita-cita ingin kuliah, saya hanya bisa mendorong hanya dengan berdoa,” kata Muji dalam Temu Orang Tua Mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada.
Ibu pengrajin serbet asal Cawas, Klaten ini mengaku senang sekaligus bangga dengan capaian anaknya yang bisa melanjutkan studi di prodi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM. Muji bercerita, anaknya mempunyai semangat yang tinggi untuk terus bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi meskipun penghasilan muji sebagai pengrajin serbet tidak seberapa. “Semangatnya tinggi, ingin melanjutkan sekolah. Ia sempat dapat ikut (program) pertukaran pelajar, saya meminta untuk kuliah saja,” kata Muji.
Tidak hanya Muji Lestari yang menerima bantuan berupa sepeda, dua orang lainnya yaitu, Wagiman (65), penarik becak asala Bayat, Klaten dan Agus Wantoro (47), tukang ojek asal Danurejan, Mertoyudan, Magelang. Kepada Rektor, Wagiman bercerita dirinya sehari-hari bekerja sebagai penarik becak di kota Yogyakarta. Setiap seminggu sekali wagiman pulang ke rumah menyerahkan penghasilannya menarik becaknya yang rata-rata hanya bisa membawa pulang uang Rp 20 ribu perhari.
Di hadapan 5.500 orang tua mahasiswa baru, Rektor UGM megatakan keempat
orang tua yang diberikan bantuan sepeda ini adalah para orang tua dari
mahasiswa baru UGM yang berasal keluarga ekonomi kurang mampu. Mereka
sengaja diundang untuk menginspirasi orang tua mahasiswa yang lain untuk
terus berkomitmen dan berusaha menyekolahkan anaknya hingga ke
pendidikan yang lebih tinggi. “Perlu diketahui, sekitar 70 pesen
mahasiswa UGM itu berasal dari keluarga kurang mampu,” tegas Rektor.
Meski berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, paparnya, tidak
menjadi alasan bagi mahasiswa tidak menyelesaikan kuliahnya karena
alasan biaya. Bahkan pihak universitas, kata Rektor, berusaha
mencarikan sumber beasiswa untuk membiayai kuliah putra-putri terbaik
dari seluruh pelosok Indonesia.Source: ugm.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar