Kamis, 27 Agustus 2015

Jemaah Haji dari Malaysia Tak Alami Kesulitan Visa

Jemaah Haji dari Malaysia Tak Alami Kesulitan Visa

Liputan6.com, Madinah - Jemaah dari Malaysia kini telah tiba di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Proses keberangkatan mereka ke Masjidil Haram berjalan lancar tanpa terkendala oleh visa.

Hal itu diungkapkan seorang jemaah haji asal Malaysia, Abdul Wahab (57 tahun). Dia mengatakan seluruh calon jemaah haji negaranya dapat terbang ke Tanah Suci.

"Tidak. Tidak ada. Kami lancar-lancar saja tiba di sini. Tak ada berita jemaah yang gagal berangkat," kata Abdul Wahab yang ditemui Liputan6.com di Masjid Nabawi Madinah, Senin (24/8/2015).

Menurut pria asal Perak, Malaysia ini, semua persiapan dan administrasi haji sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum waktu keberangkatan jemaah ke Arab Saudi. Pada saat keberangkatan, jemaah sudah memegang seluruh dokumen yang diperlukan guna keperluan masuk ke Tanah Suci.

Jemaah haji dari Malaysia lainnya, Ahmad Mahir, mengungkapkan hal yang sama. Mahir yang tahun ini berangkat haji bersama istrinya mengaku tak ada kendala untuk menunaikan rukum Islam yang kelima tersebut.

"Saya jarang melihat-lihat informasi seperti itu. Kami ke sini tidak ada masalah sedikit pun. Semua bisa berangkat, tidak ada yang batal," tukas Mahir.

Kondisi berbeda dialami oleh puluhan jemaah haji Indonesia. Mereka kini terancam batal berangkat ke Makkah lantaran belum mengantongi visa dari kedutaan besar Arab Saudi.
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, masalah keterlambatan visa tersebut terjadi karena pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistem baru pendataan calon jemaah haji. Sistem baru itu bernama e-Hajj. (Ali/Mut)

Menteri Agama: Tak Ada Istilah Gagal, tapi Ditunda Berangkat Haji

Menteri Agama: Tak Ada Istilah Gagal, tapi Ditunda Berangkat Haji

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan calon jemaah haji belum mengantongi visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi. Kondisi tersebut menjadi kendala bagi mereka untuk terbang ke Tanah Suci.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, tidak akan ada yang gagal berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Kendati terdapat jemaah yang mengalami masalah visa.
"Tidak ada istilah gagal berangkat. Ini penundaan berangkat. Seluruh jemaah yang mendapatkan porsi dan ditetapkan berangkat haji tahun ini insya Allah akan kami berangkatkan," kata Menag Lukman usai melepas penerima beasiswa Program 5.000 Doktor di kantornya, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Menurut dia, memang ada sebagian jemaah yang tertunda keberangkatannya kendati penundaan itu hanya berlangsung 1-3 hari pertama sejak keberangkatan kelompok terbang awal pada 21 Agustus 2015.
Kemenag, kata dia, terus berupaya menyelesaikan persoalan visa calon jemaah haji ini. Bagi mereka yang tertunda keberangkatannya akan menjadi prioritas untuk diselesaikan urusan visanya.
Lukman menyatakan kendala visa banyak disebabkan oleh sistem digitalisasi dokumen haji (e-Hajj) yang diterapkan otoritas Arab Saudi mulai tahun ini. Pada tahun lalu, sistem itu baru berupa tahapan uji coba.
Meski sudah diuji coba, Kemenag tetap mengalami kendala dalam mengurusi visa haji.
"Antisipasi sudah dilakukan tapi terkait visa ini domain pemerintah Arab Saudi. Ini harus diketahui masyarakat luas bahwa permasalahan itu bukan di pihak pemerintah," kata dia.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan, masih terdapat 4.312 calon jemaah haji yang belum menerima visa dari otoritas Arab Saudi. Ditargetkan, semua jemaah yang visanya masih bermasalah akan kelar pada Senin 24 Agustus 2015 malam. (Ant/Ali/Sss)

2 Masalah Utama Pada Anak

2 Masalah Utama Pada Anak


Umumnya masalah pada anak dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu

masalah emosional dan masalah perilaku.

Masalah emosional yang lazim dialami oleh anak adalah kecemasan dan depresi. Berdasarkan hasil riset, kecemasan dan depresi cenderung akan mengarah kepada risiko menciderai diri sendiri sampai bunuh diri, seperti beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia.
Sedangkan untuk masalah perilaku, kasus paling sering yang dilaporkan yaitu Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau anak dengan masalah perilaku yang hiperaktif dan kurang perhatian. Sekilas masalah perilaku tidak terlalu berbahaya dibanding masalah emosional, tetapi penelitian yang dilakukan selama 10 tahun, didapatkan bahwa anak hiperaktif sering terjadi bersamaan dengan kondisi Oppositional Defiant Disorder (ODD) dan Conduct Disorder (CD).
ODD adalah kecenderungan perilaku anak yang menentang dan membantah orang dewasa sedangkan CD tampil dengan prognosis yang lebih buruk, yaitu anak cenderung akan melakukan tindakan melawan hukum, sampai terlibat penyalahgunaan narkoba dan pornografi. Pun begitu, sangat disayangkan ternyata Indonesia belum memiliki data yang akurat mengenai jumlah anak-anak yang mengalami masalah jiwa, baik emosional maupun perilaku.

Wajah Sistem Pendidikan di Indonesia

Wajah Sistem Pendidikan di Indonesia

Kita sebagai orang tua seringkali mengikutkan anak kita berbagai macam les tambahan di luar sekolah seperti les matematika, les bahasa inggris, les fisika dan lain-lain. Saya yakin hal ini kita dilakukan untuk mendukung anak agar tidak tertinggal atau menjadi yang unggul di sekolah. Bahkan, terkadang ide awal mengikuti les tersebut tidak datang dari si anak, namun datang dari kita sebagai orang tua. Benar tidak?

Memang, saat ini kita menganggap tidak cukup jika anak kita hanya belajar di sekolah saja, sehingga kita mengikutkan anak kita bermacam-macam les. Kita ingin anak kita pintar berhitung, kita ingin anak kita mahir berbahasa inggris, kita juga ingin anak kita jago fisika dan lain sebagainya. Dengan begitu, anak memiliki kemampuan kognitif yang baik.
Ini tiada lain karena, pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah juga menuntut untuk memaksimalkan kecakapan dan kemampuan kognisi. Dengan pemahaman seperti itu, sebenarnya ada hal lain dari anak yang tak kalah penting yang tanpa kita sadari telah terabaikan. Apa itu? Yaitu memberikan pendidikan karakter pada anak didik. Saya mengatakan hal ini bukan berarti pendidikan kognitif tidak penting, bukan seperti itu!
Maksud saya, pendidikan karakter penting artinya sebagai penyeimbang kecakapan kognitif. Beberapa kenyataan yang sering kita jumpai bersama, seorang pengusaha kaya raya justru tidak dermawan, seorang politikus malah tidak peduli pada tetangganya yang kelaparan, atau seorang guru justru tidak prihatin melihat anak-anak jalanan yang tidak mendapatkan kesempatan belajar di sekolah. Itu adalah bukti tidak adanya keseimbangan antara pendidikan kognitif dan pendidikan karakter.
Ada sebuah kata bijak mengatakan, ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Sama juga artinya bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa berjalan, berjalan pun dengan asal nabrak. Kalaupun berjalan dengan menggunakan tongkat tetap akan berjalan dengan lambat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain. Untuk itu, penting artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan karakter anak didik. Lalu apa sih pendidikan karaker itu?
Jadi, Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik. Saya mengutip empat ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh seorang pencetus pendidikan karakter dari Jerman yang bernama FW Foerster. Pertama, pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut. Kedua, adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru. Ketiga, adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, anak didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar. Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.

Pendidikan karakter penting bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter akan menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan mengormati dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan kesuksesan.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinyan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan pendidikan karater pada anak didik.
Berpijak pada empat ciri dasar pendidikan karakter di atas, kita bisa menerapkannya dalam pola pendidikan yang diberikan pada anak didik. Misalanya, memberikan pemahaman sampai mendiskusikan tentang hal yang baik dan buruk, memberikan kesempatan dan peluang untuk mengembangkan dan mengeksplorasi potensi dirinya serta memberikan apresiasi atas potensi yang dimilikinya, menghormati keputusan dan mensupport anak dalam mengambil keputusan terhadap dirinya, menanamkan pada anak didik akan arti keajekan dan bertanggungjawab dan berkomitmen atas pilihannya. Kalau menurut saya, sebenarnya yang terpenting bukan pilihannnya, namun kemampuan memilih kita dan pertanggungjawaban kita terhadap pilihan kita tersebut, yakni dengan cara berkomitmen pada pilihan tersebut.
Pendidikan karakter hendaknya dirumuskan dalam kurikulum, diterapkan metode pendidikan, dan dipraktekkan dalam pembelajaran. Selain itu, di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga sebaiknya diterapkan pola pendidikan karakter. Dengan begitu, generasi-generasi Indonesia nan unggul akan dilahirkan dari sistem pendidikan karakter.

Salam
Timothy Wibowo


Miliki 9 Rahasia Penting Dalam Membangun Karakter

Success Begins With Character

Rabu, 26 Agustus 2015

11 Universitas Terbaik Versi KEMENRISTEK DIKTI 2015 (UPDATE)

11 Universitas Terbaik Versi KEMENRISTEK DIKTI 2015 (UPDATE)

11 Universitas Terbaik Versi KEMENRISTEK DIKTI 2015- Ketika akan masuk ke dunia perkuliahan pasti kamu akan dihadapkan dengan  serangkaian tes yang cukup sulit, dari mulai tanpa tes (SNMPTN, PMDK), tes tertulis (SBMPTN, UM), dan Tes Minat dan Bakat.
Logo RISTEK DIKTI (source: www.lppm.itb.ac.id)

Nah selain itu juga, kamu pasti akan dibingungkan dengan pilihan jurusan dan universitas mana yang akan kamu pilih. Apa yang menjadi pertimbangan kamu ketika memilih perguruan tinggi ketika akan kuliah? Salah satunya mungkin kamu akan melihat Ranking dari perguruan tinggi tersebut.
Baca juga:
Pada hari kemerdekaan negera kita ini, admin akan share Daftar 11 Kampus terbaik di Indonesia terupdate (di upate tanggal 17 Agustus 2015).
Daftar 11 Perguruan tinggi ini dikeluarkan oleh KEMENRISTEK DIKTI pada pagi hari senin ini (17/8/2015).
Terus apa yang menjadi acuan atau tolak ukur baik dan tidaknya sebuah perguruan tinggi?
Patdono Suwignjo selaku Dirjen Kelembagaan Ristekdikti, menjelaskan, saat ini ada 134 PTN/ perguruan tinggi negeri dan sekira 4.000 PTS/perguruan tinggi swasta . "Karena itulah perlu dibuatkan sebuah peringkat agar ke depannya bisa semakin mendorong perguruan tinggi dalam mengembangkan kapasitas mereka," ujar Patdono di Gedung BPPT.
Perguruan terbaik di Indonesia adalah Institut Teknlogi Bandung (ITB). Kampus teknik tertua di Tanah Air itu unggul dengan skor total 3.743 pada berbagai indikator yang dipakai Kemenristek Dikti.
"Kami menilai kualitas SDM, kualitas manajamen, kualitas penelitian dan publikasi hingga kualitas kegiatan mahasiswa," imbuh Patdono.
Berikut 11 kampus terbaik se-Indonesia, seperti dilansir Kemenristek Dikti:
1. Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan total skor 3.743
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)dengan total Skor 3.690
3. Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan total skor 3.490
4. Universitas Indonesia (UI) dengan total skor 3.412
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan total skor 3.289
6. Universitas Brawijaya (UB) dengan total  skor 3.217
7. Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan total skor  3.075
8. Universitas Airlangga (Unair) dengan total skor  3.064
9. Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan total skor  3.035
10. Universitas Diponegoro (Undip) dengan total skor 2.983; dan
11. Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan total skor 2.978.
Admin mau kepo nih, Kampusmu masuk 11 besar pergruan tingggi terbaik vesri KEMENRISTEK DIKTI gak? Kalau masuk, kampusmu ada di urutan keberapa?
Source: Okezone.com

Beasiswa S1 Korea Full

Beasiswa S1 Korea Full

Beasiswa FULL S1 Korea- Pemerintah Korea kembali membuka beasiswa bagi warga indonesia yang ingin menimba ilmu atau study S1 di negeri gingsenga tersebut. Progra ini dikenal dengan nama  Korean Government Scholarship Program (KGSP). 
Foto Bendera Indonesia dan Korea
Selain untuk warga Indonesia, beasiswa ini juga terbuka untuk warga negara lain selain warga Indonesia.Pendaftaran dibuka khusus kamu yang baru lulus SMA atau sederajat. lamanya studi S1 di negeri gingseng sama dengan Indonesia, yaitu empat tahun, namun ditambah kursus bahasa korea selama satu tahun, jadi jumlahnya selama 5 tahun masa study.
Bagi kamu yang beruntung dan terpilih, maka akan mendapatkan fasilitas yang eksklusif dari program beasiswa (KGSP) yaitu sebagai berikut:
Faslitas yang akan kamu dapatkan:
1. Biaya kuliah Full Gratis sampai Lulus
2. Uang tunjangan hidup/uang saku bulanan sebesar 800.000 won
3. Tunjangan kedatangan 200.000 won
4. Tunjangan pemulangan 100.000 won
5. Biaya kursus bahasa korea gratis
6. Asuransi Kesehatan
7. Gratis Tiet pesawat PP (pulang-pergi) Indonesia- Korea dan sebaiknya
Ada fasilitas spesial nih yang akan kamu dapatkan, yaitu sebesar 100.000 won/bulan, jika kamu memiliki skor TOPIK (Test of Proficiency in Korean) level 5 atau lebih setelah terdaftar di universitas Korea.
Khusus kamu  yang belum bisa berbahasa Korea diwajibkan untuk berkomitmen mengikuti kursus selama 1 tahun sebagai syarat untuk mendapatkan beasiswa.
Jika kamu berminat dan mempunyai komitmen dan motivasi tinggi untuk kuliah S1 di Korea, silakan Apply lamaranmu disini:
Pendaftaran Klik Disini!
Semua flow pendaftaran dilakukan dan dipantau via web KGSP, pendaftar diwajibkan untuk mendaftar universitas secara mandiri sebelum mengajukan beasiswa KGSP. Jadi calon penerima harus mempunyai tiket/sudah diterima di salah-satu perguruan tinggi korea.
Ayo Kuliah Ke Negeri Gingseng!

(KEREN) 70 Persen Mahasiswa UGM Berasal Dari Kalangan Keluarga Kurang Mampu

(KEREN) 70 Persen Mahasiswa UGM Berasal Dari Kalangan Keluarga Kurang Mampu

Mahasiswa UGM Kurang Mampu- Muji Lestari, ibu-ibu yang sudah berusia 55 tahun ini nampak terharu dan meneteskan air mata di saat Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Gadjah Mada menghampirinya seraya menyerahkan bingkisan berupa sepeda ontel untuk buah hatinya yaitu Tanoto Mulyo. Tanoto Mulyo tercatat sebagai mahasiswa baru Universitas  Gadjah Mada. 
Foto Mahasiswa UGM (source: rri.co.id)

Bukan karena sebuah sepeda yang membuat ibu Muji Lestari terharu, melainkan karena ia diminta menceritakan kembali perjuangannya menyekolahkan anak-anaknya sehingga bisa diterima di kampus bergengsi ini. Sejak kecil anaknya sudah bercita-cita ingin kuliah, saya hanya bisa mendorong hanya dengan berdoa,” kata Muji dalam Temu Orang Tua Mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada.
Ibu pengrajin serbet asal Cawas, Klaten ini mengaku senang sekaligus bangga dengan capaian anaknya yang bisa melanjutkan studi di prodi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM. Muji bercerita, anaknya mempunyai semangat yang tinggi untuk terus bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi meskipun penghasilan muji sebagai pengrajin serbet tidak seberapa. “Semangatnya tinggi, ingin melanjutkan sekolah. Ia sempat dapat ikut (program) pertukaran pelajar, saya meminta untuk kuliah saja,” kata Muji.
Tidak hanya Muji Lestari yang menerima bantuan berupa sepeda, dua orang lainnya yaitu, Wagiman (65), penarik becak asala Bayat, Klaten dan Agus Wantoro (47), tukang ojek asal Danurejan, Mertoyudan, Magelang. Kepada Rektor, Wagiman bercerita dirinya sehari-hari  bekerja sebagai penarik becak di kota Yogyakarta. Setiap seminggu sekali wagiman pulang ke rumah menyerahkan penghasilannya menarik becaknya yang rata-rata hanya bisa membawa pulang uang Rp 20 ribu perhari.
Di hadapan 5.500 orang tua mahasiswa baru, Rektor UGM megatakan keempat orang tua yang diberikan bantuan sepeda ini adalah para orang tua dari mahasiswa baru UGM yang berasal keluarga ekonomi kurang mampu. Mereka sengaja diundang untuk menginspirasi orang tua mahasiswa yang lain untuk terus berkomitmen dan berusaha menyekolahkan anaknya hingga ke pendidikan yang lebih tinggi. “Perlu diketahui, sekitar 70 pesen mahasiswa UGM itu berasal dari keluarga kurang mampu,” tegas Rektor.
Meski berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, paparnya, tidak menjadi alasan bagi mahasiswa tidak menyelesaikan kuliahnya karena alasan biaya. Bahkan pihak universitas, kata Rektor,  berusaha mencarikan sumber beasiswa untuk membiayai kuliah putra-putri terbaik dari seluruh pelosok Indonesia.
Source: ugm.ac.id

Delia Visscher, nenek 84 Tahun ini Semangat Menjadi Mahasiswa Baru

Delia Visscher- Tidak ada kata terlambat untuk belajar, mungkin pepatah tersebut sangat dipegang teguh oleh Delia Visscher, seorang nenek yang sudah berusia 84 tahun. Delia Visscher merupakan wanita asli dari Vancouver, Kanada.
Foto Delia Visscher (source: www.huffingtonpost.ca)

Dalam waktu dekaat ini, Delia Visscher akan menjadi salah satu mahasiswa baru di salh-satu Perguruan Tinggi. Delia Visschermelamar dalam program 55+ dari  Simon Fraser University (SFU). Program tersebut menjadi mata kuliah ke-43 yang diambil Delia Visscher sejak ia kembali ke sekolah sekitar 20 tahun lalu.
"Saya akan belajar tentang Socrates dan Aristotle," tutur Delia,dilansir dari Huffington Post.
Pihak kampus menjelaskan, program dalam bidang seni yang menawarkan kuliah selama enam sesi dan berbiaya 110 dolar tersebut telah menjadi favorit, lebih dari 3.070 orang melamar untuk mengambil kuliah di tahun ini.
"Dalam 5 tahun terakhir, terjadi kenaikan 15 persen," kata koordinator program, Charles Carroll.
Charles memaparkan, mata kuliah yang disediakan kampus sangatlah beragam, mulai dari penerbangan luar angkasa hingga musik dan puisi. Program ini memang dirancang untuk memudahkan seseorang mempelajari sesuatu yang dia sukai.
"Mereka yang mencintai pendidikan bisa belajar tentang hal yang mereka minati di luar bidang pekerjaannya sehari-hari. Selain itu, pendidikan juga bisa membuat seseorang terus merasa hidup," imbuhnya.
Delia, yang meraih gelar akademis pertamanya pada 1971 dari Columbia University di New York, sependapat. Suaminya didiagnosa dengan penyakit Alzheimer dan hal itu menjadi salah satu motivasinya untuk tetap sehat secara fisik dan mental.
"Jika saya tidak mengurus diri saya sendiri, saya tidak akan bisa ada untuknya. Kamu juga harus tetap belajar agar mengetahui berbagai hal baru," ungkap Delia Visscher.
Source: Okezone.com

8 Bahaya Terlalu Banyak Online Menurut Para Ilmuan!

8 Bahaya Terlalu Banyak Online Menurut Para Ilmuan!

Bahaya Online- Gak dapat dipungkiri, bahwa di dunia yang semakin canggih dan didukung dengan jaringan internet yang semakin cepat membuat manusia sekarang lebih suka duduk di depan lapttop, tiduran sambil lihat smartphonenya jika dibandingkan duduk dan ngbrol bersama teman-teman sebayanya.
Selain itu juga, segala sektor atau bidang pekerjaan mempersyaratkan keahlian komputer, dan skill berinternet. karena semuanya sudah tersistem dalam jaringan internet. Tetapi semua itu jangan menjadi alasan kita terlalu sering online, terutama di depan komputer.

Foto Online (source: www.cocc.edu)
Berikut admin akan merangkum 8 bahaya terlalu banyak online menurut para ilmuan! Yuk simak!
1. Gampang Sakit
Sekelompok ILMUWAN memperingati, terlalu sering menghabiskan waktu menjelajah internet bisa meningkatkan resiko flu dan pilek. Berdasarkan studi terbaru, orang yang kecanduan internet cenderung lebih gampang sakit, dibanding mereka yang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk online.
2. Kekebalan Tubuh Lemah
Para ilmuwan yang berasal dari berbagai universitas di Swansea dan Milan percaya penyebabnya terletak pada kegiatan mereka (red: para pecandu internet) yang sangat terisolasi. Dan sebagai akibatnya, hal itu telah melemahkan sistem kekebalan tubuh.
3. Rentan Terhadap Infeksi
Kurangnya interaksi dengan orang lain dan minimnya waktu yang dihabiskan di luar ruangan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
4. Kualitas Tidur Buruk
Studi terdahulu juga menemukan bahwa orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk online memiliki kualitas tidur yang buruk, kebiasaan makan yang buruk, kurang olahraga, cenderung merokok dan minum lebih banyak alkohol.
5. Rentan Terkena Penyakit
 Menurut Profesor Phil Read dari Swansea University, perilaku ini dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
6. Lagi-lagi Flu Berat
“Orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk online memiliki risiko flu sekitar 30 persen lebih besar dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit,” katanya.
7. Tim ilmuwan menemukan bahwa kebanyakan orang menggunakan internet rata-rata selama 6 jam/hari. Sementara itu, sebagian mengaku online selama lebih dari 10 jam sehari – biasanya menggunakan situs media sosial. Dan peneliti pun mencatat perbedaan antara cara pria dan wanita menggunakan internet.
8.  Kecenderungan Perempuan dan Laki-laki
Perempuan menunjukkan kecenderungan untuk menggunakan situs media sosial dan berbelanja online, sedangkan pria lebih sering menggunakan internet untuk bermain game dan pornografi.
Fakta tersebut diambil dari beberapa sumber.

Senin, 24 Agustus 2015

Sejarah Pendidikan Islam Pada Zaman Rasulullah

Sejarah Pendidikan Islam Pada Zaman Rasulullah


Bagaimana pendidikan Islam pada zaman Rasullulah ? pendidikan islam pada zaman Rasulullah tentu sangat berbeda dengan pendidikan yang kita temui pada zaman sekarang.

Pendidikan islam pada zaman Rasulullah dibedakan menjadi dua jenis yaitu pendidikan Islam periode Makkah dan pendidikan Islam periode Madinah.

Pendidikan islam periode Makkah merupakan penyebaran ajaran Islam yang dilakukan oleh Rasulullah kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya dengan cara yang lemah lembut. Tiga tahun kemudian diturunkan ayat Alquran yang meminta Rasulullah untuk menyampaikan ajaran Islam secara terbuka dan terang-terangan kepada sahabat dan masyarakat umum. Rumah Al-Arqam menjadi tempat pendidikan Islam pertama pada zaman Rasulullah dan digunakan oleh Rasul sebagai tempat berdakwah. Dalam menyebarkan ajaran Islam Rasul menggunakan metode berceramah dan berpidato. Rasul memanfaatkan tempat-tempat yang ramai dikunjungi orang sebagai tempat menebarkan ajaran Islam. Pendidikan Islam pada periode Makkah Menurut Mahmud Yunus di dalam buku Sejarah Pendidikan Islam meliputi :
1. Pendidikan keagamaan yang mengajarkan agar selalu menyebut asma Allah ketika hendak melakukan sesuatu dan tidak mempersekutukan Allah, tidak menyembah berhala.
2. Pendidikan ilmiah dan pendidikan alkiyah yang menceritakan asalmula terbentuknya alam
semesta dan manusia yang berasal dari segumpal darah.
3. Pendidikan akhlak dan pendidikan budi pekerti yang mengajarkan manusia untuk selalu mangamalkan ajaran tauhid.
4. Pendidikan jasmani dan kesehatan yang mengajarkan manusia untuk selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, dan lingkungan tempat tinggalnya.

Pendidikan Islam pada periode Madinah lebih menekankan kepada masalah ibadah dan syariat. Pada masa ini Rasul mengajarkan bahwa sholat jum’at hukumnya wajib dan sholat hari raya hukumnya sunnah. Ajaran untuk berpuasa mulai diperkenalkan pada tahun kedua hijriyah. Ajaran untuk menunaikan ibadah haji, mengeluarkan zakat, dan hukum yang mengatur tentang perkawaninan mulai diperkenalkan pada tahun ke enam hijriyah. Pada tahun ini juga mulai diajarkan teknik baca tulis. Rasul mengajarkan pada sahabat untuk membaca dan menulis ayat-ayat Alquran yang sudah diwahyukan kepadanya. Rasul juga mengajarkan umat Islam agar selalu membaca Alquran. Selama menyebarkan ajaran Islam di Madinah Rasulullah mengemban dua jabatan yaitu sebagai pemimpin negara dan sebagai tokoh agama. Rasulullah berhasil membangun masjid Nabawi dan masjid Quba. Pada masa Rasulullah masjid juga digunakan sebagai sekolah.

Perbedaan pendidikan Islam pada periode Makkah dan periode Madinah ialah pada periode Makkah lebih ditekankan kepada ajaran tauhid dengan menanamkan nilai tauhid kepada setiap muslim sedangkan pada periode Madinah lebih ditekankan  kepada bidang pendidikan,sosial dan politik dengan dijiwai oleh nilai-nilai tauhid yang merupakan kelanjutan dari ajaran tauhid yang dikembangkan di Makkah.
Demikianlah sekilas tentang sejarah pendidikan Islam pada zaman Rasullulah, semoga bermanfaat.

Jumat, 21 Agustus 2015

Tips Menyimpan ASI
Air Susu Ibu adalah yang terbaik untuk bayi dan sangat bermanfaat. Penting bahwa dalam persiapan untuk dan selama menyusui, Anda melakukan diet yang sehat dan seimbang. Menggabungkan pemberian ASI dan botol pada minggu pertama kehidupan dapat mengurangi suplai ASI Anda, dan sulit untuk dapat menyusui kembali bila telah berhenti. Konsultasikan kepada dokter, bidan atau ahli medis lainnya untuk nasihat mengenai pemberian makan bayi Anda. Kalau Anda menggunakan formula bayi, Anda harus mengikuti petunjuk fabrikan secara seksama.

Bila balita sudah terindikasi memilliki berat badan berlebih, sebaiknya Ibu mulai mengubah gaya hidup balita.
Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK
"Konsumsi minuman mengandung kadar gula tinggi yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan dan kerusakan gigi."
Obesitas pada balita, terkait dengan masalah kesehatan yang bisa menganggu di masa depannya. Untuk mengurangi berat badan si Kecil, Ibu bisa mulai dengan berbagai langkah sehat. Salah satunya dengan menyajikan menu seimbang bagi si Kecil. Berikut beberapa cara sehat untuk mengurangi berat badan si Kecil:
 
• Pantau Aktivitas si Kecil
- Meski si Kecil obesitas
Obesitas adalah kondisi kronis di mana terdapat jumlah lema...
Lihat A-Z
, bukan berarti aktivitas fisiknya harus lebih berat dibandingkan anak dengan tubuh yang lebih kurus. Tubuh yang lebih gemuk, secara alami akan membakar kalori
Kalori adalah satuan ukuran untuk energi, yang berfungsi un...
Lihat A-Z
lebih banyak pada aktivitas yang sama.
- Anak-anak membutuhkan aktivitas fisik selama satu jam per harinya. Ini tidak perlu dilakukan dalam satu waktu, karena bisa dibagi pada beberapa sesi, 5-10 menit.
 
• Hindari Minuman Yang Mengandung Banyak Gula
Untuk membantu si Kecil mengurangi berat badannya, Ibu bisa melibatkan anggota keluarga lain dengan mulai melakukan gaya hidup sehat. Misalnya mulai menghindari konsumsi soda di rumah dan membiasakan si Kecil meminum air mineral
Mineral adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga keseh...
Lihat A-Z
.
 
• Pilih Lemak Baik
Lemak tidak selalu menjadi musuh. Lemak baik justu dibutuhkan oleh si Kecil untuk membuat sel membran di seluruh tubuh. Jenis lemak yang dikonsumsi si Kecil akan mempengaruhi sistem imun
Sistem Imun Sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh untuk...
Lihat A-Z
, sistem saraf
Saraf adalah satuan serat yang menggunakan sinyal kimia dan...
Lihat A-Z
dan kesehatannya. Alpukat dan kacang-kacangan mengandung lemak baik yang bermanfaat bagi tubuh.
 
• Kebiasaan Konsumsi Karbohidrat Sehat
Sekitar setengah kalori berasal dari makanan berkarbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Karbohid...
Lihat A-Z
, seperti sereal, nasi, pasta, kentang dan roti. Bila secara rutin si Kecil mengonsumsi ini pada menu sarapan, ada baiknya Ibu menyelinginya dengan sajian telur dadar.
Ini membuat si Kecil merasa lebih kenyang sekaligus membantu menurunkan berat badannya. Jaga keseimbangan pertumbuhan tubuh si Kecil dan dapatkan informasinya di sini.
 
Sumber:
- Fairburn CG, et al. Behav Res Ther, 2005;43(6):691-70
- Wilson GT. Eur Eat Disord Rev, 2010;18(5):341-351

Cara nabi muhammad saw membentuk jiwa anak

  1. 1. Rizal Fuadi MuhammadCARA NABI MUHAMMAD SAWMEMBENTUK JIWA ANAK
  2. 2. MEMBERI CIUMAN, PERHATIAN, DAN KASIHSAYANGBeberapa orang Badui datang kepadaRasulullah saw. Mereka bertanya, „Apakahkalian mencium anak-anak kalian?‟ „Ya,‟ jawabRasulullah saw. „Tapi kami, demi Allah, sekali-kali tidak pernah mencium anak-anak kami.‟Maka Rasulullah saw. bersabda, „Saya tidakmemiliki kekuatan sekiranya Allah SWT.mencabut perasaan kasih sayang dari hatikalian.‟” (H.r. Imam Ahmad)
  3. 3. BERMAIN DAN BERCANDA DENGAN ANAKAbu Hurairah r.a. berkata, “Saya mendengardengan kedua telingaku dan melihat dengankedua mataku bahwa Rasulullah saw. memegangdengan kedua tangannya, kedua telapak cucunyaHasan atau Husain, dan kedua telapak kakimereka di atas telapak kaki Rasulullah saw.Kemudian Rasulullah saw. berkata, „Naiklah!‟Maka keduanya naik hingga keduanyameletakkan kakinya di dada Rasulullah saw.,kemudian beliau berkata, „Bukalah mulutmu!‟Kemudian beliau menciumnya dan berkata, “YaAllah, saya mencintainya dan sungguh sayamencintainya.‟” (H.r. Bukhari)
  4. 4. MEMBERI HADIAH, PENGHARGAAN, DAN PUJIANKEPADA ANAKAl Hasan atau Jabir bin Abdillah berkata, “Saya shalatzhuhur atau „ashar bersama Rasulullah saw. Selesaisalam beliau bersabda kepada kami, „Tetaplah ditempat kalian!‟ Kemudian beliau bersabda lagi, „Bejanayang berisi manisan.‟ Kemuian beliau membagikanmanisan tersebut sesendok kepada setiap orang yanghadir. Ketika sampai kepadaku (saat itu aku masihanak-anak), beliau memberiku satu sendok kemudianberkata, „Apakah kamu ingin tambah?‟ „Ya,‟ jawabku.Beliau menambah satu sendok dan berkata kembali,„Apakah kamu ingin tambah?‟ „Ya,‟ jawabku. Beliaumenambah satu sendok lagi dan itu terus dilakukanbeliau hingga sampai pada sahabat yang terakhir.” (H.r.Ibnu Abid Dunya)
  5. 5. MENGUSAP KEPALA ANAKAnas r.a. berkata, “Bahwa Rasulullah saw.mengunjungi sahabat Anshar. Ia mengucapkansalam kepada anak-anak mereka danmengusap kepala mereka.” (H.r. Ibnu Hibban)
  6. 6. MENYAMBUT ANAK DENGAN KEHANGATANAbdillah bin Ja‟far r.a. berkata, “Ketika Rasulullahsaw. datang dari suatu perjalanan, beliaumenemui dua orang anak dari keluarganya. Sayaberlomba untuk menghampirinya kemudian beliaumenggendongku. Setelah itu, beiau mengajaksalah satu putra Fathimah, yaitu Hasan atauHusain r.a. dan memboncengkan di belakangnya,sehingga kami bertiga memasuki kota Madinahdengan menaiki kendaraan.” (H.r. Ibnu Asakir,Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)
  7. 7. MEMPERHATIKAN DAN MENANYAKAN KEADAANANAKSalman r.a. berkata, “Kami berada di sekitar Rasulullah saw.,kemudian tiba-tiba Ummu Aiman r.a. datang dan berkatan, „YaRasulullah, Hasan dan Husain tersesat.‟ Pada waktu itu siang sudahmulai sore. Maka Rasulullah saw. bersabda, „Berdirilah kalian dancarilah kedua anakku!‟ Maka setiap orang mengambil arah yangberbeda dan aku searah dengan Rasulullah saw. hingga sampai kelereng gunung. Hasan dan Husain terlihat saling berangkulanketakutan karena seekor ular yang baru keluar dari lubangnyaberdiri dengan ekornya. Rasulullah saw. segera menghampiri ulartadi dan ular itu lari, masuk ke sela-sela bebatuan. Rasulullah saw.segera mendatangi kedua cucunya dan melepaskan rangkulanmereka lalu mengusap kepala mereka sambil berkata, „Demi ibudan ayahku, semoga Allah SWT. memuliakan kalian!‟ Rasulullahkemudian menggendong keduanya. Aku (Salman r.a.) berkata,„Kebaikan untuk kalian berdua. Sebaik-baik tunggangan adalahtunggangan kalian.‟ Rasulullah saw. bersabda, „Dan sebaik-baikpenunggang adalah keduanya dan orang tuanya lebih baik darikeduanya.” (H.r. At Thabrani)
  8. 8. PENGAWASAN KHUSUS BAGI ANAKPEREMPUAN DAN YATIMAbu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw.bersabda, „Sesungguhnya saya menekankankalian akan hak dua orang lemah ini, yaituanak yatim dan anak perempuan.‟” (H.r. AlHakim, Al Baihaqi, Imam Ahmad, dan IbnuHibban)
  9. 9. MEMBERIKAN KECINTAAN KEPADA ANAKSECARA PROPORSIONAL DAN TAWAZUN“Demi Allah, yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah sempurna keimanan salahseorang di antara kamu, sehingga aku lebih iacintai dari pada bapaknya, anaknya, danseluruh manusia.” (H,r, Bukhari, Muslim, danAn Nasaa-i)

Cara Nabi Mendidik Anak (Bayi hingga Usia 10 Tahun)

Cara Nabi Mendidik Anak (Bayi hingga Usia 10 Tahun)

ilustrasi © alummah.sch.id

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah teladan terbaik sepanjang zaman. Beliau bukan hanya mengajarkan bagaimana tata cara beribadah mahdhah, tetapi juga mencontohkan bagaimana mengatur keluarga hingga negara. Termasuk, cara mendidik anak.
Bagaimana cara Nabi mendidik anak? Berikut ini tahapan-tahapannya secara umum, khususnya tahap I (sebelum anak lahir hingga usia 3 tahun) dan tahap II (usia 4 – 10 tahun). Sedangkan tahap III sampai V akan ditulis pada artikel berikutnya. Dan semoga nanti semua tahapan ini bisa dijelaskan satu per satu dalam rubrik parenting (pengasuhan) secara terpisah.

Tahap I: Sebelum anak lahir hingga usia 3 tahun

Mendoakan calon bayi
Mendoakan dan memberikan perhatian saat anak dalam kandungan
Mendoakan saat bayi hendak lahir
Menyambut bayi dengan azan
Men-tahniq bayi
Mengajarkan atau memperdengarkan zikir dan doa kepada bayi
Mengeluarkan zakat (fitrah) sejak ia lahir
Menyayanginya
Memberinya nama yang baik pada usia 7 hari
Melaksanakan aqiqah pada usia 7 hari
Mencukur rambutnya dan bersedekah setara dengan berat rambut pada usia 7 hari
Bercanda dengan bayi
Menyebut anak dalam gelar orang tua
Meng-khitan
Menggendong bayi
Menanamkan tauhid sejak dini
Memperhatikan penampilan dan gaya rambutnya
Mengajarkan cara berpakaian
Selalu menghadirkan wajah ceria kepadanya
Menciumnya dengan penuh kasih sayang
Bercanda dan bermain dengan anak-anak
Memberi hadiah
Mengusap kepalanya sebagai bentuk kasih sayang
Mengajarkan dan meneladankan kejujuran pada anak

Tahap II: Anak Usia 4 – 10 Tahun

Membiasakan panggilan kasih sayang dengan nada lembut
Menemaninya bermain dan belajar
Mengajaknya berjalan sambil belajar
Memberikan kesempatan yang cukup untuk bermain
Menghargai permainannya
Menanamkan akhlak mulia
Mendoakannya
Mengajaknya berkomunikasi secara intensif dan minta pendapatnya
Mengajarkan amanah dan menjaga rahasia
Membiasakan makan bersama
Mengajarkan adab makan
Mengajarkan persaudaraan dan kerja sama
Melerai ketika anak-anak bertengkar
Melatih kecerdasannya dengan lomba dan cara lainnya
Memberikan hadiah kepada anak yang berhasil melakukan sesuatu atau berprestasi
Menjaga anak dengan zikir dan mengajarinya berzikir
Mengajarkan azan dan shalat
Mengajarkannya berani karena benar
Jika anak mampu, boleh ditunjuk sebagai imam
[Diadaptasi Keluargacinta.com dari buku Athfalul Muslimin Kaifa Rabbahum Nabi al Amin karya Jamal Abdurrahman

Kamis, 20 Agustus 2015

Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islam Dan Rasulullah

Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islam Dan Rasulullah

Pendidikan anak dalam Islam adalah merupakan salah satu kewajiban kita para orang tua dalam membina keluarga. Karena keberhasilan dan kesuksesan anak dalam dunia dan akhiratnya adalah dimulai dari semenjak kecil atau sejak dini.

Pengenalan ilmu agama kepada anak memang harus ditanamkan semenjak kecil, sehingga pemahaman yang benar mengenai Islam akan terbentuk sejak sedini mungkin. Tuntunan Nabi Rasulullah SAW dalam mendidik anak telah beliau ajarkan kepada umat-umat beliau, hanya saja kita akan mengikutinya atau malah meninggalkannya.

Kewajiban mendidik anak dan bagaimana tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan perkembangan putra-putrinya telah Allah jelaskan dalam sebuah ayat Al-Qur'an yaitu surat At-Tahrim : 6 yang artinya :"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu."

Dan makna kewajiban akan hal ini adalah menjaga keluarga dari siksa api neraka, yaitu dengan mengamalkan kewajiban dalam beragama Islam, menjauhi akan hal-hal yang dilarang di dalam agama. Ibnu Abbas mengartikan hal ini adalah "Ta’atlah kamu kepada Allah. Janganlah bermaksiat kepada-Nya, Suruhlah keluargamu untuk dzikir mengingat Allah, niscaya Allah akan selamatkannya dari neraka.

Sebagian ulama Sebagian Ulama arti "Qu anfusakum" : mencakup arti anak-anak, karena anak adalah bagian dari mereka. Maka hendaklah orang tua mengajarkan tentang halal dan haram dan menjauhkannya dari kemaksiatan dan dosa, juga mengajarkan hukum-hukum lain selain hal tersebut.


Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islam Dan Rasulullah

Tips Cara Mendidik Anak Dalam Islam


Mengajarkan Tauhid Aqidah Kepada Anak

Tauhid adalah merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh anak-anak kita ketika sudah mulai belajar mengenal akan agama islam ini. Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam.

Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka.

Mengajarkan akan hal ini dimulai dari hal yang kecil, yaitu mengenal Allah sebagai Tuhan kita Umat Islam, Muhammad SAW adalah Rasul Nabi kita. Tentunya hal ini disesuaikan dengan tahapan umur anak, disesuaikan dengan pemahaman seorang anak.

Dimulai dari contoh orang tua dalam menjalankan sholat 5 waktu, berdoa ketika akan makan, dan segala aktifitas dimulai dan diakhiri dengan berdoa sesuai dengan contoh-contoh doa yang Rasulullah SAW ajarkan kepada kita semua dalam hadist-hadist yang sohih.

Mengajarkan Memberikan Contoh Menunaikan Ibadah Sesuai Syariat Islam

Mengajarkan memang hal yang mudah, akan tetapi memberikan keteladanan contoh itulah yang kadangkala dilupakan oleh para orang tua. Justru seorang anak ketika mengetahui akan berbagai macam ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah akan tetapi tidak pernah melihat orang tuanya melakukannya di rumah tentunya akan hanya membekas dalam pikirannya akan tetapi tidak membekas di dalam hatinya.

Anak ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Peran orangtua sangatlah vital. Karena melalui orang tualah, anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak. Rasulullah SAW, sebagai teladan paripurna, telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak.

Dan hal yang paling penting adalah keteladanan dalam melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus dilakukan orangtua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang lebih penting adalah memberikan contoh kongkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat.

Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak

Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits.

Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.

Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia

Mengajari kepada anak-anak tentang berbagai macam adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dan lain-lain.

Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.

Dan juga kenalkan akan adab terhadap makhluk hidup lainnya. Adab dan akhlak terhadap hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan tuntunan syari’at, seperti tidak menyakitinya, tidak menyiksanya, memberinya makan dan minum, merawatnya, dan tidak membunuhnya dengan cara-cara yang dilarang oleh agama.

Orangtua mana yang tak ingin melihat anak-anaknya tumbuh cerdas, pintar dan saleh. Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan anak menjadi saleh dan pintar.

Namun di zaman modern ini kiranya sulit, melihat pengaruh dari media yang buruk, dan lingkungan yang sudah tergores oleh gaya hidup kebarat-baratan. Hal ini sehingga membutuhkannya peran penting orang tua dalam mendidik anak-anaknya.

Jangan pernah melalaikan dan melupakan pentingnya pendidikan agama, akhlak pada anak-anak kita. Karena hal ini adalah kewajiban kita sebagai orang tua.

Islamic Parenting : Pesan Rasullullah tentang Tata Cara Mendidik Anak

Islamic Parenting : Pesan Rasullullah tentang Tata Cara Mendidik Anak

Ditulis oleh Rahayu Pawitri

Sebagai Muslim adalah kewajiban kita untuk mengikuti petunjuk Nabi di setiap segi kehidupan kita. Terlebih tentang tata cara mendidik anak.




Ikuti pesan Rasullullah tentang cara mendidik anak
Mendidik anak secara Islami : ikuti pesan Rasullullah tentang cara mendidik anak
Buku kecil ini saya temukan saat menata kembali tumpukan buku yang terpaksa diungsikan di atas plafon rumah karena banjir kemarin. Buku ini cocok sekali sebagai pengetahuan dalam mendidik anak.
Buku ini merupakan bonus dari sebuah buku dengan judul “Cara Mengenal Allah dengan Cara yang Menyenangkan.” Hmmm… terdengar bagus sekali sebagai panduan untuk mendidik anak secara Islami, bukan?
Ingat karena belum membacanya, saya menghentikan aktivitas beres-beres dan membaca sejenak buku mungil ini. Beberapa hal yang ada didalamnya sudah biasa atau sering kita dengar.
Nnamun sebagai pengingat, ijinkan saya berbagi tentang cara mendidik anak ini dengan Anda, pembaca theAsian Parents Indonesia.

Pesan-pesan Rasullullah tentang tata cara mendidik anak

Sesuai dengan judulnya buku ini berisi tentang tata cara mendidik anak sesuai dengan sabda Rasullullah beserta butir-butir kutipan dari para Imam guna memperjelas sabda Nabi tersebut.

1. Mengenalkan dan mendidik anak tentang Tauhid

Rasullullah SAW bersabda: “Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”.
Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman, juz 6, hal. 398 dari Ibn abbas)


15 kealsahan dalam mendidik anak

“Ikatlah ilmu dengan kitab (yaitu : dengan menulisnya)”
Hadits shahih dengan keseluruhan jalannya sebagaimana diterangkan oleh Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026

sebuah catatan agar tidak LUPA!


  • bismillahirrohmanirrohim..
    kali ini saya mau mereview sebuah buku, judulnya ‘15 Kesalahan Mendidik Anak dan Cara Islam Memperbaikinya’ karangan Dr. Muhammad bin Abdullah as Sahim yang diterbitkan oleh Media Hidayah.
    Kenapa saya tertarik membaca buku ini? memang akhir-akhir ini saya senang membaca buku mengenai pendidikan anak, untuk persiapan nantinya jika Alloh berkenan memberi kami seorang anak. bukankah ketika akan menikah kita juga belajar seluk beluk mengenai pernikahan? lalu mengapa ketika kita ingin mempunyai anak kita tidak belajar mengenai itu..
    Sedemikian kompleks mendidik anak, sebanding itu pula Alloh subhana wa ta'ala memberi pahala kepada orang tua yang mampu mendidik anak sesuai aturan-Nya. Jadi jangan sampai kita melakukan kesalahan-kesalahan yang disebutkan di buku ini ketika mendidik anak kita nantinya. 
    Tujuan tertinggi seseorang dalam mendidik adalah terealisasikannya pada diri anak didik: ibadah kepada Alloh, ikhlas karena-Nya, dan terhindar dari segala kesyirikan.
    Membaca buku ini saya merasa 'makjleb’, beberapa kesalahan yang ditulis di sini banyak saya jumpai di sekitar lingkungan saya tinggal. Misal ketika anak mogok sekolah, orang tua menakutinya dengan ucapan 'nanti ditangkap pak polisi kalau nggak mau sekolah’ bahkan yang ekstrim ada orang tua yang mengatakan 'nanti kamu dikhitankan lho kalau nggak mau sekolah’. Walah walah, masa menakuti anak pakai khitan, padahal kan khitan wajib untuk anak laki-laki, nanti kalau anak sudah baligh tapi nggak mau khitan gara-gara sejak kecil ditakut-takuti seperti itu, gimana? 
    Sebagai orang tua, atau calon orang tua, memang sebaiknya kita mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum kelahiran anak kita, jadi ketika anak kita lahir, kita sudah mempunyai bekal yang cukup untuk mendidiknya.
    Kalau sudah terlanjur punya anak dan menerapkan pendidikan yang 'salah’ ada baiknya kita ubah dari sekarang. Karena mendidik anak tak semata hanya mengajari anak saja, tapi kita sebagai orang tua pun dituntut untuk selalu belajar.
    Berpegang teguh dengan syariat Alloh, mengikuti sunnah Rasul dan berdoa kepada Alloh merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan mendidik anak.
    Buku ini membahas beberapa kesalahan dalam mendidik anak di antaranya:
    1.       takut kepada manusia
    tanpa sadar kadang kala orang tua membelokkan anak didik dari perasaan takut diawasi oleh Alloh, kepada ketakutan dan rasa diawasi oleh manusia.
    Contoh, perkataan orang tua:
    -          Nak tinggalkan perbuatan ini supaya kau tidak ditertawakan orang!
    -          Nak, lakukan ini supaya orang suka kepadamu!
    -          Nak, apa yang akan dikatakan orang  kalau kau melakukan perbuatan ini…
    Dampak jelek:
    -          Anak terbiasa menengok bagaimana respon manusia ketika hendak beribadah atau bermuamalah.
    -          Anak akan tekun beribadah hanya tatkala masyarakat melakukan amalan itu, tapi bila dia kembali ke lingkungannya (yang durhaka) dia pun akan kembali kepada kesesatan.
    -          Anak akan meninggalkan ibadah karena jauh dari control masyarakat dan hilangnya perasaan diawasi oleh Alloh.
    -          Anak akan sangat mudah melakukan pelanggaran syariat di saat tidak diawasi orang
    Solusi:
    -          Para pendidik menanamkan pada hati anak-anak kalian rasa diawasi oleh Alloh dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan, beramal ibadah karena Alloh semata dalam keadaan sedih maupun senang.
    “Barangsiapa mengharapkan ridha Alloh dengan rela mendapatkan murka manusia, maka Alloh akan mencukupkan dia dari tanggungan manusia; dan barangsiapa mengharapkan ridha manusia dan rela mendapat murka Alloh, maka Alloh akan jadikan dia tergantung kepada manusia.”
    2.       mendidik anak dengan motivasi duniawi
    banyak kita dapati orang yang menghabiskan waktunya tanpa mengetahui hakikat tujuan hidupnya, mereka lalai akan tujuan hidupnya.
    Contoh, perkataan orang tua:
    -          “Berupayalah kamu untuk membangun masa depanmu" sehingga mencari sarana hidup pun menjadi tujuan utama. kita tidak mengatakan “kerjakanlah ini dan itu karena umurmu semakin bertambah.” karena kita tahu bahwa umur manusia terbatas. mengapa kita tidak memberinya keyakinan bahwa rizki untuk hidup di dunia ini sudah dijamin oleh Alloh sebagaimana kita memberinya keyakinan bahwa ajal itu tidak bisa dikurangi.
    Dampak jelek:
    -          Kesukaan anak yang berlebihan pada liburan dan ijazah, serta berbuat curang dalam ujian (bila mendapat kesempatan) karena anak didik tidak konsentrasi untuk meraih ilmu dari belajarnya, tapi hanya memandang sekolah sebagai formalitas untuk mewujudkan impian dan cita-citanya.
    -          Anak lebih suka memperturutkan hawa nafsu, sibuk dalam urusan dunia, lalai akan tujuan hidup yang sebenarnya, merasa tentram dengan urusan dunia namun lalau dengan akhirat, serta hilangnya kemampuan yang telah Alloh amanahkan kepadanya.
    -          Akan membelokkan anak dari tujuan hidup yang mulia, sehingga terbukalah peluang bagi musuh Islam untuk menguasai mereka
    Solusi:
    -          Seorang pendidik perlu menjauhkan anak didiknya dari hal-hal yang membawa kepada kebinasaan dan ketergelinciran, mengangkat derajad mereka dari derajad binatang menjadi derajad manusia yang mempunyai semangat untuk mengemban amanat.
    -          Seorang pendidik perlu membuat anak didik mulia dengan memberinya risalah ilahi dan memberinya amanat kepemimpinan, sehingga tinggi semangat dan terarah hidupnya.
    -          Menanamkan pada diri anak perasaan sebagai seorang Islam yang wajib berbeda dari orang kafir dalam segala hal, penampilan, gaya bicara, maupun tujuan dan angan-angannya.
    -          Menanamkan perlunya bergaul dengan orang-orang yang dekat kepada Alloh.
    -          Memberikan pengarahan kepada anak dan mendorongnya untuk berperan serta mewujudkan cita-cita dan impian kaum muslimin.
    -          Memotivasinya agar menegakkan syariat secara individu di rumahnya, serta memanfaatkan waktu senggangnya untuk kegiatan yang bermanfaat bagi kaum muslimin.  
    3.       mendidik anak suka mengejek
    Disebabkan berbagai macam nikmat pada diri seseorang, dan akibat didikan yang salah, maka muncullah anak sebagai seorang yang suka mengejek dan mencela.
    Sebab:
    -          Banyaknya kenikmatan dan karunia yang dia miliki serta banyaknya orang fakir yang dating untuk menjadi pekerjanya, hal ini mendorong orang yang mempunya potensi takabur untuk berlaku takabur, sombong, dan meremehkan orang lain
    -          Lalai terhadap ukuran Alloh yang telah ditetapkan sebagai pedoman dalam menghormati dan memuliakan seseorang (taqwa).
    -          Lalai adanya adzab Alloh.
    -          Ketidaktahuan akan peringatan dan larangan Alloh dan RasulNya tentang mengejek dan menghina kaum muslimin (karena boleh jadi mereka yang diejek lebih baik daripada mereka yang mengejek).
    -          Mengganti ukuran Ilahi  yang telah Dia tetapkan untuk mengukur derajat dan kemuliaan hambaNya dengan timbangan keduniaan jahiliyah seperti warna kulit, bangsa, tanah kelahiran, suku, dll
    Dampak jelek:
    -          Bila disebut-sebut orang yang terkemuka, dia sangat bersemangat karena dirinya merasa sepadan dengan mereka.
    -          Bila disebut-sebut orang yang kaya dihadapannya, dia akan bertanya panjang lebar bagaimana cara mencari kekayaan tersebut. Bila yang disebut orang miskin, maka dia acuh tak acuh.
    -          Anak merasa bangga ketika memakai mobil bagus, berpakaian trendy, dan kepada orang yang bermobil usang dia akan sombong.
    Solusi:
    -          Perlu diketahui sungguh-sungguh bahwa mengejek bisa mengeluarkan diri dari Islam, seperti; mengolok-olok Alloh, malaikat, para nabi, para rasul serta orang shaleh.
    -          Perlu diketahui bahwa konsekuensi mengejek adalah adzab yang pedih.
    -          Perlu disadari bahwa semua kenikmatan datangnya dri Alloh, maka selayaknya pujilah Alloh dan bersyukur kepadanya.
    -          Ketika setan menghiasi diri kita untuk berbuat congkak, sadarlah bahwa semua nikmat itu adalah dari Alloh dan Alloh maha kuasa untuk mencabutnya juga